Kamis, 13 Februari 2014

A letter of love - For my Kemal - via Bukune

This my world, but now you there.

Dear my beloved one Kemal Palevi.

     Aku mengenal gelap dari pekatnya malam. Aku mengenal terang dari benderangnya matahari. Aku mengenal hijau dari segarnya warna tetumbuhan. Aku mengenal jingga dari indahnya cakrawala. Aku mengenal biru dari langit yang setiap hari ku tengadahkan kepalaku kepadanya. Aku mengenal putih dari tulusnya ibu yang menyayangiku selama ini. Dan aku mengenal pelangi dari kamu.
Kau biaskan setiap warna yang melintas dikornea mataku. Kau pendarkan abu-abu menjadi warna yang tak lagi ambigu. Kau serupa warna warni yang menjadikan hitam n putihku tak lagi ada. Kau jelas kan pada ku bahwa warna tak hanya sebuah nama, warna itu lebih dari sekedar indah.

     Aku di sini, di sebuah sudut. Aku di sini, masih berdiri berharap sorotan pelangi mampu membantuku mengalihkan dunia mu, sejenak....setidaknya hanya sampai batas kau melihatku dengan jelas. Tak pernah berharap lebih dari itu walau dalam khayalku kau menjadi segala dari yang terbaik dalam benakku.
Kau boleh saja sudah ada yang punya, kau boleh saja memilih untuk berpegang pada yang kau punya, tapi sadarkah kamu bahwa itu tak akan pernah berarti apa-apa kalau saja kau belum punya aku. Karena yang harus kamu tau, akulah segalanya.

        Tak pernah sadar menjadikan aku lebih baik, karena saat melihat mu aku lebih memilih untuk hilang kesadaran agar saat kau kembali pergi aku masih punya batas untuk kuat melihat punggungmu perlahan menghilang.
Aku jatuh cinta, aku jatuh cinta pada seseorang yang sanggup aku gapai sebatas khayalku saja. 
Kau tau, suaramu terkadang hadir tanpa permisi di gendang telingaku. Wajahmu yang tak pernah lelah membuatku rindu, tak pernah alfa muncul dalam setiap ku menutup  mata walaupun hanya saat aku berkedip.
Tak ada yang salah kan dengan rasa ini? Aku tau rasa tak pernah mungkin salah karena rasa adalah anugerah dari Tuhan untuk kita nikmati.

     Pelangi, sudahkah kau tertidur malam ini? Bolehkah kiranya walau sesaat aku mampir di perempatan mimpimu? Tak mengapa walau hanya sekedar melihat punggungmu. Karena aku tau, tak sedetikpun kamu menginginkannya.
Mereka bilang hari ini adalah hari kasih sayang, tapi bagiku itu tak akan ada artinya bila kasih dan sayangmu masih bukan untukku.
Pelangi, jangan biarkan aku menunggu langit sepakat dengan hujan dan matahari dulu untuk membuatku bisa melihatmu. Berbaliklah, tak akan menyesal karena aku yang dengan tetap dan yakin selalu ada di pandangan pertama mu saat kau berbalik. Aku ya masih dan akan selalu ada aku untuk bersiap dibelakangmu.

        Jangan pernah takut merasa sendiri karena kamu tak pernah sendiri. Sepi tak akan mungkin berani mendekat karena hatiku selama 247 selalu ada untuk menjagamu, iya selama 24jam dalam 7hari, cuma buat kamu.
Mereka bilang kamu konyol, oh iya itu pasti karena di sana lah ada berjuta pesonamu.
Mereka bilang kamu absurd, dan itu memang harus, karena bagiku dengan kamu bisa membuat orang lain tersenyum, bahagia itu sebuah tabungan akherat yang tak ternilai.
Mereka bilang kamu sok cool, bukannya itu wajib, menjaga apa yang berharga tentu bukan dengan jual murahkan?.
Maaf, aku tidak sedang menggombal atau lebay, aku hanya sedang berkomentar pada ciptaan Tuhan yang menjadi anugerah terindah dalam hidupku, KAMU. 

     Tak lelah aku bila harus menulis lebih panjang lagi dari ini tentang kamu, karena bagiku semua tentang mu tak pernah ada habisnya. Kau bukan yang sempurna. Kau tak lebih dari sosok yang begitu banyak kekurangan, pun aku. Tapi aku percaya aku dan kamu akan bisa menjadi
SEMPURNA bila aku dan kamu berubah menjadi
KITA.
Bagi ku angka satu lebih tinggi derajatnya bila dibanding angka dua, karena aku lebih ingin kita dipersatukan daripada harus kamu duakan.
Mungkin bukan sekarang tapi aku percaya KITA akan ada suatu saat nanti. Selamat hari Valentine Kemal, daripada tukeran coklat mending kita tukeran tulang aja yuk. kamu jadi tulang punggung aku dan aku jadi tulang rusuk kamu. Atau kalau gak kita tukeran foto dan tanda tangan aja yuk. Foto dan tanda tangan dibuku nikah kita, satu buat kamu dan satu lagi buat aku.

Aku tak menginginkan kado yang macam-macam di Valentine kali ini dari Tuhan kecuali satu, Tuhan menjadikan aku yang halal bagimu.

Selamat malam pelangiku, selamat tidur. Jangan bermimpi karena mimpi hanya akan mengurangi kualitas tidur kamu.
Jangan bermimpi karena untuk denganku kamu tidak perlu bermimpi.
Nite Kemal, luph u :3 :')