Selasa, 18 Maret 2014

B I B O Y it's my Enguio

When i first saw u, i saw love.
When the first time i hear u'r voice, i hearing love.
And after all of this time, u'r still the one i love.

Orang bilang rasa itu akan ada karena intensitas bertemu. Mereka bilang dengan lebih dekat dan mengenal pribadi seseorang, rasa itu bisa saja mampir. Bertemu, kenal lantas menjadi dekat adalah kunci yang dibangun otak untuk menjadikannya sebuah rasa. Tapi bagaimana jadinya kalo rasa itu telah lebih dulu singgah sebelum mata saling menatap, tangan belum saling berjabat, suara belum saling terdengar bahkan sadar akan hadirnya belum sepenuhnya ada?

           I saw him.....
I know his name, Ebrahim Enguio Lopez. If other called him Biboy, i'll call him Eboy :')
Aku sungguh tak pernah mengenalnya sebelum ini. Aku hanya tau dia dari kacamata media yang mewartakan beritanya kepadaku.
Sosok yang terlihat biasa saja awalnya ternyata bisa mengalihkan duniaku pada akhirnya.

Pagi yang terlampau pagi aku sudah bersiap. Ini adalah waktu yang tepat untukku melihatnya dalam wujud nyata. Tak lagi terhalang kertas koran. NBL seri III Solo menjadi momen pengantar untukku bisa lebih dekat dengannya. Aku datang untuk team kesayangan, dan sekarang menjadi semakin sayang karena ada dia disana. Aku memilih tempat duduk yang sekiranya aku mudah untuk menyapa para pemain. Pertandingan malam itu antara Aspac vs Cls. Saat satu per satu para pemain keluar, mataku langsung memicing mencari sosok yang aku tunggu. Dia ada dan dia disana, berdiri dengan deretan para pemaim lainnya. Dia ada dan dia disana bersiap untuk berlaga dan membuat aku semakin ternganga. Malam itu aku sempat kecewa, karena team yang duduk di bangku depan ku ternyata bukan Aspac. Aku tak bisa melihatnya sedikit lebih dekat sekarang.

Tapi tak mengapa karena saat pertandingan di mulai aku tetap bisa melihat aksinya dan meneriaki namanya.

Aku sungguh belum mengenal sosok yang sedang aku kagumi ini. Aku sungguh masih buta segala hal tentang dia. Namun rasa itu makin menjadi hingga tiba saat aku bertatap muka secara langsung dengannya. Menjabat tangannya, merasakan kehadirannya yang nyata, mencium aroma tubuhnya dan berdiri sedekat itu dengannya. Untung Tuhan menguatkan aku, sehingga aku tak harus menyia-nyiakan momen ini dengan pingsan.

Andai dia tau,  aku merasakan ini lebih baik dari sekedar mimpi indah :')

Beberapa foto terambil tapi sayang aku harus menangis setelahnya. Semua hasil fotoku dengannya buram sehingga wajah kami sangat tidak terkenali lagi. Aku telah merasa menyia-nyiakan kesempatan. Kini aku hanya mampu melihat punggungnya yang semakin lama semakin tak tampak setelah dia masuk ke dalam bus.

Laga masih terus berlanjut di hari-hari berikutnya. Aku pasti akan datang lagi. Nanti tepat di hari Valentine. Aku telah siapkan sesuatu untuknya. Tapi sekali lagi aku harus mendapati kenyataan yang menyedihkan. Laga NBL seri Solo dengan terpaksa harus dihentikan akibat dampak dari erupsi gunung kelud.

Ku ingin marah melampiaskan, tapi ku hanyalah sendiri disini, ingin ku tunjukkan pada siapa saja yang ada, bahwa hatiku KECEWA....

Semua yang sudah aku persiapkan untuknya kandas, lepas tak bersisa.

Aku harus melewatkan satu lagi kesempatanku untuk bisa lebih dekat lagi dengannya. Dan aku benci ini.

Sampai saat dia kembali lagi ke Jakarta aku tak melihat lagi dia.

Do not walk in front of me, i may not follow.
Do not walk behind me, i may not lead.
Walk beside me, and be mine.

Aku kembali pada kacamata media untuk tau yang terbaru dari kamu. Dan aku sekali lagi harus menerima kalau pada kenyataannya kamu sudah punya pacar. Aku melihat betapa kamu menyukai dia dari segala pujian dan sanjungan yang sering kamu lontarkan untuknnya. Aku cemburu? Itu pasti.....
Tapi aku bisa apa?
Aku hanya sesosok wanita yang sama sekali tak kamu kenal. Bahkan mungkin pertemuan pertama kita yang bagiku sangat sangat mengesankan, kamu sudah melupakannya.
Aku bukan siapa-siapa yang mungkin saja kalau bertemu lagi kau tak akan berminat untuk melihat.

Tapi aku punya rasa yang jujur. Rasa yang bukan karena kamu siapa tapi hanya karena kamu, apapun kamu. Aku punya rasa yang bahkan tak bisa aku sembunyikan. Aku masih memiliki rasa yang dengan setia menunggu waktu yang tepat untukmu melihat ke arahku. Aku masih punya rasa, rasa yang selalu terselamatkan ketika semua meminta aku berhenti. Iya aku masih memilikinya, dan rasa itu....... CINTA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar