Selamat malam dari Magetan....
Malam ini gak begitu dingin, suara TV dari ruang keluarga masih terdengar nyaring sampai kekamarku, seperti sedang berlomba dengan suara para pembaca Al-Qur'an dari beberapa masjid deket rumah. Aku yang memilih berdiam dikamar dengan lepi dan modem sitaan dari adik, niat awal sih mau game online tapi setelah inget sekarang udah punya blog lagi malah jadi pengen nulis hehe.
Kalau puasa gini jadi sering keinget dulu jaman masih dikos, di Solo. Hidup dengan berbagai manusia baru dengan berjuta karakter yang mereka bawa dari berbagai kota yang berkumpul menjadi satu dalam sebuah rumah kecil yang jarang sekali ditemukan yang namanya sebuah kedamaian. Ini bukan seperti yang kalian pikir kok, kenapa aku bilang gak ada kedamaian karena bagi kami waktu berkumpul adalah waktu paling disayangkan kalau dilalui dengan damai. Selalu ada saja hal konyol yang terjadi pada kami setiap harinya. Banyak dari kami yang tak jarang suka bersilang pendapat tapi ternyata itu tidak menyurutkan semangat kekompakan kami.
Apalagi kalau bulan puasa gini...jadi inget dulu bagaimana hebohnya setiap kali mau buka puasa. Masing-masing diantara kami selalu saja sudah berdiri didepan kos dengan membawa catatan kecil makanan apa saja yang hari itu ingin kami binasakan, bergerombol kami berjalan menyusuri jalanan yang selalu ramai kalau waktu sudah mendekati berbuka. Kawasan kami adalah kawasan anak kos, jadi banyak dari mereka yang berstatus sama dengan kami, para pengelana yang sedang berjihad mencari bekal untuk berbuka. Kalau waktu berbuka selalu kita sambut dengan gegap gempita alias sekompak-kompaknya kita jalan bareng buat cari makan hal itu beda banget bahkan tidak terlihat lagi ketika waktu sahur.
iya sih bisa dibilang waktu sahur adalah waktu terkompak bagi kita. Ya gimana enggak coba.....setiap kali waktu sahur pasti pada diem dan pura-pura pada masih molor semua padahal nih padahal aslinya juga udah pada kebuka semua tuh mata tapi pada males keluar alias males keluar buat beli makan sahur. Jadi biasanya waktu-waktu seperti ini akan ada permainan baru yang hanya akan berlaku saat sahur saja yaitu "main tunggu-tungguan siapa yang paling gak bisa bertahan dikamar paling lama". Jadi seperti ini permainannya.... karena pada dasarnya kami semua itu adalah segerombolan pemalas sejati jadi penyakit itu selalu menyerang kami dengan bersamaan ketika waktu sahur tiba. Rasa malas keluar kamar apalagi keluar kos untuk sekedar beli makan, padahal kan keperluan kita masing-masing kan ya tapi pinternya setan dalam hati suka ngalahin logika kepentingan karena lebih menang malesnya.
Itu kenapa walaupun kita udah bangun kita masih tetep aja gitu mematung dikamar, dengan sabar nunggu siapa duluan yang akhirnya nyerah dan memutuskan keluar untuk beli makan. And than setelah ada salah satu dari kita yang nyerah itu tandanya permainan selesai dan tanpa komando atau aba-aba lagi dengan kompak kita semua keluar kamar demi untuk ngasih uang buat dia si sukarelawan untuk nitip beli makan. Haaaaahaa permainan konyol yang keji, karena cuma aku yang menganggap ini permainan dan aku yang selalu jadi juaranya, kalau saja mereka semua tau kelicikanku dalam permainan ini mungkin aku udah abis dari dulu hehe.
Kalian juga pasti taukan gimana kalau cewek-cewek udah pada kumpul? praktis mereka pasti ngrumpi entah ngomongin apapun itu. Karena kami semua sudah sama-sama kerja jadi kebanyakan dari kami baru bisa kumpul dan sempat berbagi cerita ketika malam hari. Aku masih inget...hari itu malam minggu, dan seperti weekend-weekend sebelumnya bakalan banyak diantara kami yang mudik alias pulang ke negaranya masing-masing. Dan tersisalah kami tinggal 4 biji. Waktu itu hanya ada aku, Ayni, Yeni dan Tanti. Demi memecah kesunyian malam itu akhirnya kami putuskan untuk sisa warga yang masih bertahan berkumpul di kamarku. Mulailah kami bertukar cerita satu sama lain. Kami asik saling berbagi cerita, tawa bahkan sampai yang ngeselin dan menyedihkan. Cewek rumpi itu suka gak kenal waktu sampai gak sadar bukan lagi terikan sahur yang kita denger melainkan terikan imsya'. terikan pertama kita masih cuek....cerita berlanjut....dan begitu terikan ketiga yang semakin keras saja akhirnya berhasil membungkam mulut kami dengan spontan. Kami terdiam, saling bertukar pandang, sesaat kemudian kita dengan kompak histeris karena baru sadar bahwa kita sudah melewatkan waktu sahur dengan hanya mengobrol tanpa mengisi perut dengan apapun. Sumpah ya aku gak mau ngulangin yang begituan tadi, udah ngrumpi itu ngabisin tenaga, ngabisin suara, ngabisin waktu, ngabisin waktu sahur lagi. Alhasil kami dengan sukses dinyatakan bego'. Subuh baru dimulai perut sudah berbunyi menandakan minta diisi. Dan untuk kejadian ini aku mempersalahkan Tanti abisan bolot banget tuh anak bikin cerita yang harusnya udah kelar jadi harus sering diulang karena dia telat mikir, ah tidak, tidak bukan salah Tanti, kalau dia bolot mah udah dari sononya, kalau yang ini ma pure salah kita bareng-bareng lah. Nih tan, kamu gak jadi tak salahin nih so piss lah piss hehe, muach....
Haduh kenapa ini tiba-tiba jadi laper gini....makan dulu ah, ada yang mau ikut??? ah jangan deh ntar jatah ku berkurang lagi so bye bye...mamam duyu yee....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar