Minggu, 21 Juli 2013

Oh jadi yang barusan itu Artis????

Jadi seorang FL itu antara enak dan gak enak. Enaknya itu kalau kadang dapet cust yang nyenengin dan enak diajak sharing dan kalau gak enaknya itu....hhhmmmm...haduh banyak contohnya deh. Dan untuk kali ini aku mau cerita dari segi antara enak dan gak enaknya deh.
Hidup di kota kecil yang jarang banget terjamah sama yang namanya orang terkenal ya mari kita sebut saja mereka itu Artis. Kadang bikin kita beneran gak ngeh tatkala mereka bener-bener ada didepan mata. Suka keliatan begonya deh...iya jadi gini nih ceritanya.

Pada suatu siang yang terik, keliatannya doank sih soalnya aku didalem jadi gak ngerasain langsung gimana teriknya. Datanglah sebuah mobil silver dan parkir dengan indah didepan kantorku. Turunlah sesosok makhluk yang berjenis kelamin laki-laki dengan kaos putih dipadu dengan kemeja kotak-kotak pendek plus celana jeans pendek pula, bertopi, masuk keruang pelayanan. Aku yang kala itu tengah sibuk dengan blackberryku yang terkena imbas dari RIM yang lagi gangguan gak terlalu ngeh sama kehadiran manusia satu itu. Lantas dia duduk di meja pelayanan partner kerjaku. Aku yang masih belum tau dia itu siapa masih dengan asiknya cuek dengan segala kehebohan yang tiba-tiba terjadi.
Hujan deras tiba-tiba mengguyur langit Ngawi siang itu. Itu tandanya dia akan lebih lama mematung di kursinya dan berarti pula tak akan ada cust lain yang akan datang selain dia. kantor siang itu benar-benar sedang sepi. Saat temanku mengurus semua yang dia minta ke ruangan belakang, tinggallah disana dengan menyisakan hanya aku, dia dan satu penjaga pintu yang sedari tadi berusaha memberi kode padaku.
Kode untuk memberitahuku siapa sosok yang saat ini duduk kurang dari satu meter dihadapanku. Tapi berhubung kebego'an ku yang kadang melebihi ambang batas, gak ngerti juga aku sama kode-kode yang coba dia transfer ke indra penglihatanku.
Serius waktu itu aku pikir memang bukan siapa-siapa ya aku masih dengan cuek menomor duakan dia dengan blackberry yang gak bisa kepakai. Kesimpulanku saat itu cuma satu, aku sedang mendapat cust yang alay versus lebay, anak gaul yang tidak pada tempatnya. Kesimpulan ini aku dapat setelah mendengar cara bicara dan bahasa yang dia gunakan. Pikirku waktu itu dia gak lebih dari seorang anak lokal yang sok kota, itu saja.

Tiba saat aku yang giliran keruang belakang untuk mengurus sesuatu dan dari sinilah aku baru tau siapa sebenarnya orang yang barusan bertukar pandangannya denganku. Ruang backoffice siang itu mendadak layaknya ruang arisan yang beralih fungsi menjadi ruang rumpi dengan pokok bahasan seorang yang sudah hampir 15menit duduk didepanku dan tak kuhiraukan sama sekali. Begitu kehebohan sudah mulai surut baru deh aku tanya pada salah seorang dari mereka sebenarnya apa yang membuat suasana mendadak heboh seperti yang barusan....dan jeng jeng...ternyata oh ternyata yang sedari tadi mencoba untuk tersenyum dan mengambil alih pandanganku adalah Budi doremi, itu tuh penyanyi. Ya wajar aku pikir kalau aku gak terlalu kenal sama wajahnya, orang ngeh sama dia juga enggak, menthok juga cuman ngerti lagunya doank itu juga cuma lagu single pertamanya dia doank. Ampun deh jadi langsung berasa jadi orang paling kudet sekantor, dimana yang lain udah heboh setengah mati eh akunya malah dengan cueknya ribet sama blackberry malah parahnya dengan santainya gak peduli gitu sama keramahan yang coba dia hadirkan buat aku. Dilain sisi anak-anak udah pada sibuk minta foto bareng akunya yang baru bener-bener memastikan wajahnya yang sama sekali gak pernah aku hafal selama ini.


Dan kehebohanpun  masih terus berlangsung walaupun sang tokoh utama udah pergi sedari tadi. Mulai dari yang pada ganti display picture sampai pada telpon kerabat sanak family atau bahkan mungkin para tetangga dan handai taulan, pada mereka kabari kalau baru saja mereka ketemu artis, harus ya seheboh itu??? Dan dari peristiwa datangnya Budi doremi ketempatku, akulah satu-satunya orang yang paling telat sadar dan satu-satunya orang yang gak minta foto bareng dia. Mungkin saja saat itu dia kali yang nyesel karena aku gak minta foto bareng dia padahal nih dia aslinya ngebet banget tuh foto bareng aku, yakin deh (ini PDnya udah tingkat dewa haahaaaa).
Dan aku gak nyesel juga kok, toh bukan Dika angkasaputra moerwani ini yang dateng. Coba kalau dia wuidih gak perlu nunggu ijin dan butuh waktu lama untuk menyambut bahkan memeluk atau minta foto bareng sebanyak mungkin. Tapi sebelum semua kejadian itu terjadi yang ada dia ilfil duluan begitu ngeliat aku yang mendadak alay dan lebay yang gak ketulungan begitu ngeliat dia. Ah jadi ngebayangin yang enak-enak nih hehe. Gratis kok gratis orang cuman ngebayangin ini.

FYI hasil stalking timeline hari ini, #JLEBmomentnya makin menjadi nih, sakitnya clekit-clekit. Mereka semakin dekat saja membuat aku makin mati kutu berasa tak memiliki harapan sama sekali kalau sebelumnya aku masih punya harapan sekitar 0,1% kalau sekarang jadi.....nah lho mau jadi berapa lagi ini???? Kesian banget ya aku, ealah --_--*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar