Emang jaman sekarang penyakit itu gampang
banget nular yak. Semisal aja galau, hayo coba bukannya yang bisa galau itu
manusia doang yak? ini kenapa
orang-orang jadi suka banget mengkaitkan sesuatu yang gak semestianya alias
random menjadi galau coba…
Liat kucing diem, tiduran dipojokan dapur,
digodainpun diem, mereka sebut tuh kucing galau. Padahal siapa tau aja tuh
kucing lagi berusaha nyembunyiin makanan yang barusan dia curi dari dapur.
Orang itu suka berlebihan kalau liat kucing nya hamil, sibuk ngurusin itu
bapaknya siapa padahal nih tu kucing juga nyantai sob. Udah gitu ada
lagi…siaran TV yang terkadang kena tunda gara-gara program lain yang belum
kelar, dengan gampangnya kebanyakan orang langsung nyeletuk ah TVnya galau nih,
heh asal kamu tau ya itu bukan TVnya yang galau tapi kamunya, pakai segala TV
disalah-salahin. Nah hal terbaru yang terjadi sama aku sepertinya boleh juga
aku minjem istilah galau.
Iya
jadi begini nih ceritanya. Sekarang itukan bukan hal mustahil ni ya kalau
ngliat ujan dibulan yang harusnya musim kemarau. Juni juli aja masih ujan mulu,
buat yang ngerasain banjir, kenyang, kenyang deh tuh hehehe piss.
Nah beberapa hari ini sikon aku rasain udah
mulai kondusif. Matahari udah mulai konsisten juga membagikan sinarnya,
sehingga awan hitam tidak berkesempatan untuk menerobos barisan pertahanan,
singkatnya beberapa hari ini bisa dipastikan keadaan aman terkendali tanpa
hujan. Tapi alam berbicara lain…kemarin siang tepatnya lewat tengah siang,
langit cerah yang panas tiba-tiba tergeser oleh terpaan angin dingin yang
bersamanya awan abu-abu tua mulai tampak. Status temen-temen di BBM ataupun
twit udah banyak yang mengabarkan ujan mulai turun bahkan ada yang angin setia
menemani hujan.
Prasaan mulai gak enak, teriaklah aku ke
kasirku, kusuruhlah dia untuk cepat keluar buat transfer ke bank sebelum hujan
benar-benar mengguyur kota, tapi belum juga pesan itu tersampaikan rintik kecil
manja hujan mulai berjatuhan, alamak musim apa ini sebenarnya?.
Jam
menunjukkan waktunya aku pulang dan dengan kampretnya hujan yang tadinya turun
gerimis manis justru malah semakin merapatkan barisan. Pikirku ah sudahlah ada
jas hujan ini paling juga Cuma kedinginan dijalan, dengan santailah aku menuju
tempat motorku bersemayam. Pelan ku buka jok motor berharap ada pertolongan
muncul dari sana, tapi apa yang aku dapat…ZONK….wajah mulai panic, peluh
berjatuhan dan air muka mulai memucat, sialan, ini sih kampretisme kelas
tengiri, jas ujan yang barusan aku pakai kemarinnya hari lupa ku masukin lagi
kedalam jok walhasil harus rela berbasah ria diantara hujan.
Berbekal jaket dan penutup hidung
kumulailah ekpedisi kepulanganku bersama hujan. Hujan semakin merintik, rasa
lega tiba-tiba bersemanyam dalam batin. Mampir sebentar kesebuah pom bensin
untuk memberi minum pada motorku yang sedang tidak berpuasa. Baru selesai aku
bayar uang bensin sore itu langit yang tadinya sudah mulai menampakkan
jejak-jejak sinar matahari kembali terhempas indah oleh hujan deras beserta
anginnya. Aku yang hanya bisa terbengong dan mematung melihat semua dengan
anggun. Berdiri bersandar pada sebuah tiang besar berharap angin tak sampai
menerpaku kesini. Mulai banyak berdatangan orang-orang yang juga ikut berteduh
bersamaku. Hujan semakin membuat angin bergerak dingin, aku tak akan merasa kesepian
kalau saja ada kamu disini. Eaaaa apalagi ini, lupakan.
Hampir
satu jam berlalu, hujan tak kunjung mereda, ku tegadahkan kepalaku berharap
Tuhan melihatku dan berbaik hati untuk menghentikan hujan sejenak setidaknya
sampai aku dirumah. Tapi apalah daya seorang pengembara, hujan masih tetap
berjatuhan. Selang beberapa saat akhirnya aku putuskan juga untuk nekat. Aku
kembali melaju pada jalanan yang tampak begitu sayup karena basah, perlahan
dinginnya air hujan sudah mulai menembus jaket dan menyentuh kulitku. Sampai
pada akhirnya aku dinyatakan total basah kuyup tak ada bagian dari sisi tubuhku
yang masih bersisa kering, semua basah. Setengah perjalanan sisa ini aku
habiskan dengan tubuh yang menggigil.
Masih mending kemarin berangkat pakai
celana yang semi kering nah lha ini…hadeh plis deh air lo gitu banget sama gue.
Pasti dia mikir mungkin lo kemarin bisa selamat dari celana basah tapi yang
perlu lo ingat kali ini gue nggak akan ngebiarin elo mengelak lagi.
Saat-saat seperti ini hanya bisa berharap,
Tuhan paringi kulo mobil BMW mboten nopo-nopo, lak mboten, Pajero sport mawon
kulo nggih ikhlas, hehe…
mantap
BalasHapusjempol dah :)